Ini Komentar Desainer Busana Muslimah Soal Fenomena Jilboobs

ISU Jilboobs --busana Muslimah (jilbab) ketat dan memperlihatkan lekuk tubuh terutama bagian dada-- terus berkembang. Jilboob bertentangan dengan syariat Islam soal berbusana bagi Muslimah.

Menutup aurat dengan mengenakan pakaian longgar, tidak memperlihatkan lekuk tubuh adalah beberapa pakem berbusana muslim. 

Jilboobs adalah "jilbab seksi". Meski menutup tubuh, jilboobs tetap menonjolkan lekuk dengan pakaian yang super ketat. Istilah jilboobs sendiri adalah akronim dari jilbab dan boobs, dada wanita dalam Bahasa Inggris. Tetapi dipelesetkan menjadi jilboobs.

Bagaimana tanggapan desainer busan muslimah soal ini?

Seperti dikutip Viva News, salah seorang desainer busana muslim Indonesia, Ria Miranda,  mengaku malu saat mendengar fenomena tersebut. Menurutnya, jilboobs sama saja dengan tidak berhijab.

"Saat ini justru kita sebagai fashion designer berusaha untuk membuat busana yang se-syar'i mungkin yang kita bisa dengan tetap mempertimbangkan estetika dan personality," katanya.

Ria menambahkan, ia selalu memakai rok dalam agar tidak tembus pandang. Selain itu, ia juga menghindari pemakaian dalaman ketat meski dilapisi baju luaran.

Menurut Ria, orang yang mengenakan model tersebut bukan termasuk busana muslim. "Meski saya pun belum sempurna, tapi dengan berhijab dan berpakaian ketat itu sama saja dengan kemunduran," ujar brand ambasador salah satu kosmetik tersebut.

Ia berharap masyarakat sudah pandai, bisa menilai dan tidak terpengaruh apalagi menjadikannya sebagai tren busana muslim. Untuk wanita yang memiliki dada besar, Ria memberikan tips.

"Pakailah pakaian yang longgar dan kerudung yang menutupi dada. Dress berbahan chiffon, silk agar tampak lebih ramping," katanya.*