Kelompok Anti-Islam di Indonesia Kian Berani & Jelas, Lawan!!!

Kelompok Anti-Islam di Indonesia Kian Berani & Jelas, Lawan!!!
Kelompok Anti-Islam di Indonesia Kian Berani & Jelas, Lawan!!!

Kelompok atau orang-orang yang Anti-Islam di Indonesia kian berani & terang-terangan menunjukkan dirinya, berkat dukungan rezim yang memang ditopang kaum anti-Islam.

Orang-orang anti-Islam ini mudah ditemukan di Twitter dan Facebook. Status mereka jelas menunjukkan mereka tidak suka dengan Islam dan kaum Muslim, sekalipun di antara mereka banyak yang mengaku Muslim.

Kondisi ini sebenarnya menguntungkan mujahidin Indonesia untuk "membidik" para musuh Islam di Indonesia.

Ajaran Islam menegaskan, umat Islam tidak boleh memerangi kaum yang bersahabat dengan kaum Muslim. Namun, jika kaum anti-Islam menyerang duluan, maka umat Islam dihalalkan memerangi mereka.

Al-Quran menegaskan, kaum Muslim harus memerangi mereka yang memusuhi Islam dan kaum Muslim.

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Baqarah: 190)

Sejak Pilpres 2014, kelompok anti-Islam di Indonesia muncul terang-terangan. Nama-nama seperti Ade Armando, Zuhairi Misrawi, Akhmad Sahal, Ulil Abshar Abdalla, dan nama-nama lainnya yang tergabung dalam Jaringan Islam Liberal (JIL) dan politisi PDIP dan NasDem, jelas terang-terangan menyarakan perang terhadap Islam dan kaum Muslim. Meskipun mereka mengaku --sekali lagi: hanya mengaku-- sebagai Muslim.

Nama-nama tersebu adalah antek-antek Yahudi dan Nasrani yang memang tidak akan pernah suka kepada Islam dan kaum Muslim.

Kasus terbaru adalah tentang munculnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang keharaman menggunakan atribut keagamaan bagi umat Islam.

MUI sebagai wadah ulama dicitrakan negatif, demikian pula Front Pembela Islam (FPI) yang mengawal fatwa MUI didesak untuk dibubarkan.

Penulis senior Didien Azhar pun bersuara keras terkait upaya pihak tertentu yang terus mendiskreditkan MUI.

“Benar! Memang fatwa ini sengaja dipelintir para buzzers musuh Islam untuk mendiskreditkan MUI dan FPI. #SaveFPI,” tegas Didien di akun Twitter ‏@didienAZHAR.

Menurut, Didien, fatwa MUI tersebut ditujukan ke umat Islam yang dipaksa mengenakan atribut natal.

“Fatwa MUI soal ‘atribut natal’ itu ditujukan kepada komunitas Muslim, tidak ada masalah dengan toleransi beragama. Toleransi itu artinya saling menghormati dan saling menghargai antar-pemeluk agama/keyakinan masing-masing. Bagimu agamamu, bagiku agamaku,” tegas ‏@didienAZHAR.

Sebelumnya, politisi PDIP yang juga tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi menegaskan bahwa fatwa MUI merupakan opini, sehingga akan terus ditandingi dengan opini yang lain.

“Fatwa MUI itu opini, akan ditandingi dengan opini yang lain. Mufti Mesir berfatwa, dan al-Azhar berfatwa. Kadang fatwanya sama, tapi kadang beda,” tulis Zuhairi di akun Twitter ‏@zuhairimisrawi.

Senada dengan Zuhairi, tokoh liberal Akhmad Sahal di akun ‏@sahaL_AS me-retweet akun king_odar: “Betul, fatwa MUI atau Ulama secara umum tak mengikat. Makanya gerakan mengawal fatwa MUI itu lucu. Opini hukum kok pake dikawal.”

Putri Gus Dur, Alissa Wahid turut mengomentari sosialisasi fatwa MUI tentang atribut keagamaan yang dilakukan massa Front Pembela Islam di Surabaya.

“Kewajiban aparat menertibkan yang ingin main hakim sendiri. MUI bukan lembaga negara, fatwanya bukan hukum positif,” tulis @AlissaWahid.

Sebagian kicauan anti-Islam yang dihimpun Intelijen itu menjadi bagian dari bukti mereka telah memerangi Islam, atau setidaknya berusaha melemahkan Islam dan kaum Muslim Indonesia, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran:

"Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup." (QS. Al-Baqarah: 217).

Apakah umat Islam Indonesia akan diam saja? Umat Islam harus melawan genderang perang yang sudah mereka tabuh itu, lewat media sosial juga. Sudah saatnya "buzzer Muslim" bertindak, demikian pula Muslim Cyber Army, demi 'Isy kariiman au mut syahidan! 

Ayo, lawan kelompok anti-Islam yang sebenarnya merupakan perusak sejati NKRI itu!!

Artikel Islam Media Network Lainnya :

1 comments:

  1. HTI boleh jadi bubar ....tapi ISLAM sejati nan murni kankubawa sampai mati...Allahuakbar kokohkan akidah Islam satukan barisan menuju kejayaan dunia dan akhirat...hanya ridha ALLAH SWT yang kudamba...

    ReplyDelete

Copyright © 2017 Islam Media Network