Meikarta Lippo Group Cikarang Dinilai Negara dalam Negara

Meikarta Lippo Group Cikarang Dinilai Negara dalam Negara
LIPPO Group telah mengumumkan rencana pembangunan kota raksasa yang diklaim akan menjadi lebih indah dari Jakarta. 

Nama kota raksasa baru garapan Lippo tersebut adalah Meikarta yang akan dibangun di atas lahan seluas 22 juta m2.

Menurut CEO Lippo Group, James Riyadi, pembangunan tahap pertama kota ini sudah dirancang sejak 2014 dan pengerjaan fisik sudah dilakukan sejak Januari 2016 dengan pembangunan ratusan gedung pencakar langit setinggi 35-46 lantai. Lokasi kota baru ini berada di timur Jakarta dan dikelilingi beberapa kota baru seperti Lippo Cikarang, Jababela, serta MM2100.

Dengan nilai investasi mencapai Rp 278 triliun, penjualan 250 ribu unit apartemen Meikarta sudah dilakukan. Di kawasan seluas 2.200 hektar ini bakal dibangun fasilitas umum hingga komersial, mulai dari Rumah Sakit, sekolah, hingga Mal.

Wagub Jabar Nilai Lippo Group Mau Dirikan Negara dalam Negara

Lippo Group yang memasarkan proyek Meikarta, pembangunan kota baru berskala internasional di Cikarang, Bekasi tanpa ijin ke provinsi seperti membangun negara dalam negara.

“Hati-hati Lippo, jangan seenaknya. Ini seperti mendirikan negara di dalam negara saja,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar belum lama ini kepada wartawan.

Deddy menyesalkan mega proyek dengan nilai investasi Rp278 triliun belum mendapatkan izin sudah dipasarkan. "Belum ada (kabar) izin, kok sudah diumumkan saja,” katanya.

Ia mengaku tim terpaksa menjemput bola karena tidak ada koordinasi apapun yang dilakukan oleh Lippo. “Tim sudah ke sana untuk mencari tahu apa itu Meikarta, lokasinya di mana, termasuk perizinannya,” ujarnya.

Sejumlah alasan dibeberkan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar terkait keberatannya pada proyek Meikarta yang digagas Lippo Group.

Pihaknya keberatan karena Meikarta seperti diumumkan pada publik tak hanya berupa kawasan perumahan dan perkantoran, namun terhubung dengan banyak proyek moda transportasi dan kawasan industri.

“Jabar punya Perda tentang kawasan metropolitan Bodebekarpur, ini tidak ada koordinasi, dimana lokasinya,” katanya baru-baru ini.

Membangun sebuah kota baru terpadu dinilai Deddy bukanlah hal mudah.

Perizinan harus ditempuh dari provinsi karena proyek tersebut menyangkut sejumlah kabupaten dan peraturan daerah terkait tata ruang.

“Kita ada perda, ini proyek mengacu pada Perda tidak? Tiba-tiba launching saja, kami tidak pernah diberi tahu,” tuturnya.

Jika tim menemukan sejumlah perizinan belum ditempuh, Pemprov Jabar meminta agar Lippo menahan terlebih dahulu penjualan.

Pihaknya akan mengkaji sejumlah hal dimulai Amdal dan keterkaitan proyek dengan rencana tata ruang Metropolitan Bodekarpur.

“Terpenting proyek ini memiliki kesesuaian dengan rencana kita membangun Metropolitan Bodekarpur,” ujarnya. (bandungbisnis.com)

Meikarta, Persaingan Dua Naga, dan Lemahnya Peran Pemerintah


"James Riady saingan dengan Sugianto Kusuma (Aguan). Meikarta ini untuk mengimbangi Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 di utara Jakarta," sebut Jehansyah Siregar.

Pernyataan Dosen Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SKPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB) ini dilontarkan terkait peluncuran megaproyek Meikarta oleh Lippo Group beberapa waktu silam.

Menurut Jehansyah, meski James dan Lippo Group-nya didukung oleh mantan pejabat negara ternama macam Theo L Sambuaga (Mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat), dan Agum Gumelar (Mantan Menteri Perhubungan), namun Aguan dengan bendera Agung Sedayu Group (ASG)-nya, telah lebih dulu mencuri start.

Tak main-main, Aguan mengembangkan PIK 2 di atas lahan seluas 1.000 hektar. Sebagai sebuah flagship project, PIK 2 dinamai Sedayu Indo City yang hanya berjarak tempuh 5 kilometer dari jilid perdananya, PIK 1.

Serupa dengan Meikarta, PIK 2 juga diklaim menawarkan berjuta fasilitas dengan mengadopsi konsep hijau. ASG mengalokasikan area hijau seluas 60 hektar.

Sementara central business district (CBD)-nya mendapat porsi 100 hektar, dan fasilitas lainnya seluas 520 hektar.

Jika Meikarta dirancang oleh konsultan arsitektur dan desain internasional DP Architects yang berbasis di Singapura, demikian halnya dengan Sedayu Indo City yang merupakan hasil karya DDG dari Amerika Serikat.

DDG beken sebagai konsultan dan perencana terkemuka dengan proyek-proyek macam Town Square Las Vegas, National Harbor Maryland, Viscaya di Pudong Shanghai, dan lain-lain.

Lepas dari persaingan kedua naga properti ini, Jehansyah mengatakan, Meikarta perlu diapresiasi sebagai upaya pengusaha nasional Indonesia menghadirkan properti berkelas internasional yang bisa bersaing dengan kota-kota maju di negara tetangga.

Meikarta yang berlokasi di timur Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, memang digadang-gadang sebagai "Jakarta Baru". Dikembangkan di atas lahan seluas 500 hektar dengan inovasi, dan terobosan baru.

"Juga soal nama Meikarta. Ini menarik sekali. Ada nama Mei plus Karta yang dekat dengan nama JaKarta. Nama Mei kabarnya diambil dari nama ibunya James. Tapi okelah, jadinya Meikarta. Saya rasa masih ngendonesia, saya suka," tutur Jehansyah kepada KompasProperti, pekan lalu.

Sebelumnya, James Riady menjelaskan, Meikarta merupakan inisiatif besar dalam membangun Jakarta baru dengan desain dan infrastruktur berkelas internasional. (KP)

Meikarta, Proyek Ambisius Lippo yang Akan Kalahkan Jakarta

LIPPO Group telah mengumumkan rencana pembangunan kota raksasa yang diklaim akan menjadi lebih indah dari Jakarta. Nama kota raksasa baru garapan Lippo tersebut adalah Meikarta yang akan dibangun di atas lahan seluas 22 juta m2.
Menurut CEO Lippo Group James Riyadi di Jakarta, pembangunan tahap pertama kota ini sudah dirancang sejak 2014 dan pengerjaan fisik sudah dilakukan sejak Januari 2016 dengan pembangunan ratusan gedung pencakar langit setinggi 35-46 lantai. Lokasi kota baru ini berada di timur Jakarta dan dikelilingi beberapa kota baru seperti Lippo Cikarang, Jababela, serta MM2100.

“Ini merupakan proyek terbesar kami selama 67 tahun berdirinya kelompok usaha Lippo. Nilai investasi proyek ini sebesar Rp 278 triliun yang berasal dari internal perusahaan, pinjaman, dan pre selling, serta kemitraan investasi dengan Mitsubishi, Toyota, dan Sanko Soflan yang sudah memulai pengembangan awal,” urai James.

James memproyeksikan kota baru ini akan menjadi kota modern terlengkap baik fasilitas maupun infrastrukturnya di Asia Tenggara. “Kota ini berpotensi menjadi kota terpenting di Indonesia mengalahkan Jakarta. Diharapkan kota ini bisa menjadi bagian dari solusi kemacetan, kepadatan, dan tekanan sosial lainnya dari Jakarta.”

Pada Desember 2018 James meyakinkan sebanyak lima puluh gedung sudah siap untuk dihuni. Proyek ambisius ini akan mulai dipasarkan pada 13 Mei mendatang di Orange County, Lippo Cikarang. Melalui Meikarta, Lippo ingin memanfaatkan pusat ekonomi nasional di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, hingga Bandung.

Menurut James, dalam catatan Lippo, sekitar 60% ekonomi nasional berada di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, hingga Bandung. Dari jumlah tersebut, 70 persen pergerakan ekonomi ada di pusat Bekasi—Cikarang, dengan jumlah penduduk diperkirakan akan mencapai 15 juta orang dalam 20 tahun mendatang.

“Saat perekonomian dunia lesu, kami berkomitmen tetap melakukan investasi infrastruktur dengan tujuan bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Total penyerapan lapangan kerja untuk proyek ini akan mencapai 65 ribu orang,” lanjut James. (MI)

Lippo Bangun Kota Baru Meikarta Rp 278 T, Ini Sumber Dananya

Lippo Group akan membangun kota baru Meikarta yang berlokasi di kawasan Cikarang, Jawa Barat. Nilai investasi proyek ini mencapai Rp 278 triliun.

Keseriusan membangun kota ini dibuktikan lewat diluncurkannya penjualan 250 ribu unit apartemen Meikarta hari ini. Selain itu, secara bertahap di kawasan seluas 2.200 hektar ini bakal dibangun fasilitas umum hingga komersial, mulai dari Rumah Sakit, sekolah, hingga Mal.

CEO Lippo Group, James Riady, mengatakan dalam pembangunan kota Meikarta ini melibatkan banyak mitra bisnis. Langkah ini sebagai strategi pendanaan Lippo dalam merealisasikan pembangunan yang direncanakan. Menurutnya, 35% porsi pendanaan berasal dari kas Lippo, sedangkan sisanya dari kerja sama dengan mitra bisnis baik dalam maupun luar negeri.

"Pendanaan kota ini kan Rp 278 triliun, besar sekali karena dibangun sekaligus. Karena itu Pendanaannya demokratisasi pendanaan. Artinya pendanaan ini dari begitu banyak partner masuk, ada Jepang, Korea, Taiwan dan banyak lagi, plus pendanaan dari setiap pembeli yang mempercayakan kepada Lippo," kata James saat ditemui di Maxx Boxx, Cikarang, Sabtu (13/5/2017).

Meski tidak merinci siapa saja mitra tersebut, hal ini kata dia telah dibuktikan dengan akan dibangunnya apartemen bernuansa Jepang yang dibangun oleh Toyota dan Mitsubishi di kawasan ini. Hal ini tidak lepas dari lokasi Meikarta yang dekat dengan pabrik dan kawasan industri kedua produsen kendaraan bermotor asal Jepang tersebut.

"Jadi multiple partnership. Partner-partner itu ikut mendanai. Ada 120 perusahaan yang bermitra dengan Lippo, 30-40 kontraktor, 20-30 partner dari luar negeri seperti Mitsubishi, Toyota. Mitsubishi bangun 1.000 unit, tapi desainnya khusus lebih ke Jepang. Toyota juga," terang James.

Adapun 250 ribu unit apartemen yang saat ini tengah dibangun ditargetkan bakal diselesaikan pada akhir 2018 mendatang sehingga bisa segera ditempati. "250 ribu unit, akhir 2018 kita serah terimakan (selesai)," pungkas James. (Dtc)

Sudah 16.800 Apartemen Dijual di Meikarta, Berapa Harganya?

Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi diprediksi akan menjadi pusat ekonomi baru bagi Jawa Barat. Hal itu terjadi menyusul dibangunnya kota baru bernama Meikarta yang terletak di koridor Jakarta-Bandung oleh pengembang besar Lippo Group dengan nilai investasi Rp 287 triliun.
Peluncuran perdana mega proyek kota baru ini dihadiri CEO Lippo Group James Riady dan ditandai penjualan unit apartemen di Meikarta yang mendapat sambutan masyarakat. Sampai pukul 14.00 pada Sabtu 13 Mei 2017, sudah 16.800 unit apartemen yang terjual.

"Tingginya peminat untuk memiliki unit apartemen di Meikarta sangat tinggi. Saya sendiri tidak menyangka sebesar ini peminatnya. Bahkan, sudah sampai 16.800 unit terjual sampai siang ini," kata Presiden Meikarta Ketut Budi Widjaja saat ditemui di Maxx Box, Orange County, Lippo Cikarang, Sabtu 13 Mei 2017.

Meikarta merupakan proyek terbesar yang pernah dikerjakan selama 67 tahun sejarah berdirinya Lippo Group. Kota modern itu berada di tengah kota baru seperti Lippo Cikarang, Jababeka, MM2100.

Ketut mengaku sangat terkecut dengan penjualan perdana yang mendapat sambutan positif dari konsumen. "Sejak pagi, ribuan konsumen antusias mengantre untuk mendapatkan unit apartemen di Meikarta," katanya.

Padahal, kata Ketut, dalam penjualan perdana ini hanya 15 menara yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan adanya antrean pembeli yang membludak, kata dia, tentu lebih dari 15 menara yang akan terjual.

"Luar biasa. Saya sendiri sangat terkejut dengan penjualan hari ini. Saya kira, belum setengah dari antrean seluruhnya yang datang ke sini dan penjualan sudah sangat tinggi, mencapai angka 16.800. Angka penjualan tentunya diperkirakan melampaui target," kata Ketut.

Berdasarkan pantauan di lapangan, ribuan konsumen sudah mengantre sejak pagi untuk mendapatkan giliran memilih unit apartemen di mega proyek Meikarta. Kebanyak konsumen, memilih unit untuk dihuni.

James Riady mengatakan, Meikarta disajikan untuk masyarakat urban di seluruh Indonesia yang menginginkan hidup baru dan membangun keluarga baru. Direncanakan, 70-80 persen untuk masyarakat urban. ”Di sini nanti jadi kawasan jasa yang ditopang life industry,” katanya.

Dia menyatakan, di Indonesia, masyarakat masih kekurangan 16 juta unit rumah sehingga banyak yang mendambakan memiliki rumah. Misi Meikarta adalah bisa mengambil bagian dari masalah tersebut sekaligus bisa menginspirasi 100 pengembang besar untuk menawarkan hunian berkualitas bagi warga Indonesia.

"Meikarta akan menjadi kota mandiri totalitas dan harganya memasyarakat. Harganya murah kan," kata dia.

Meikarta akan dibangun bertahap hingga tujuh tahun ke depan. Tahap pertama pembangunan di atas lahan seluas 22 juta meter persegi akan rampung dalam tiga tahun. Lippo menargetkan, lima puluh gedung sudah siap huni pada Desember 2018.

James juga menjanjikan unit-unit yang ditawarkan oleh Meikarta bisa terjangkau oleh seluruh komunitas bahkan masyarakat ekonomi menengah. 

Harga pasar di sekitar koridor Bekasi-Cikarang yang saat ini dijual di angka Rp 18 juta hingga Rp 20 juta per meter persegi akan dipotong hingga 50 persen, di bawah Rp 12,5 juta per meter persegi.

Nantinya, fasilitas kredit pemilikan rumah atau apartemen akan tersedia dengan bunga mulai 8,25 persen. James juga menyebutkan, dengan booking fee Rp 2 juta, selanjutnya dikenakan uang muka hanya 10 persen. (PR).

Warga Bekasi Respon Negatif Kota Meikarta

Rencana Group Lippo yang akan membangun kota ‘Jakarta Baru’ bernama Meikarta di Cikarang mendapat respon negatif dari warga Kabupaten Bekasi. Kota baru yang disebut-sebut akan menjadi kota termegah dan terlengkap di Asia Tenggara ini dinilai akan menggusur perlahan penduduk asli Kabupaten Bekasi dan hanya akan menjadi hunian masyarakat kelas atas yang berkantong tebal.

“Ah itu sih hanya mimpi yang tak terbeli. Apa manfaatnya untuk warga Kabupaten Bekasi kalau membangun kota hanya untuk kalangan berduit. Yang pasti mah orang Bekasi akan semakin terpinggirkan.” kata Sarno (32), warga Cikarang Selatan.

“Lagi-lagi orang Bekasi hanya akan menjadi penonton dan yang pasti identitas Bekasi akan semakin hilang,” ujar Iwan (28), warga Cikarang Kota.

“Seharusnya pemerintah daerah, baik kabupaten maupun propinsi lebih berhati-hati dalam mengeluarkan ijin. Jangan karena pemodal besar apapun bisa dibangun di Kabupaten Bekasi,” kata Hendri (30), seorang karyawan warga Cibarusah. (bisnis.com).*

Artikel Islam Media Network Lainnya :

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2017 Islam Media Network